Air Adalah Hidup Sederhana

Seringkali hati ini iri melihat teman-teman yang ber-gadget. Dengan layar-layar besar juga bisa disentuh. Bagus sekali. Ingin juga memiliki benda-benda canggih seperti itu. Seringkali aku membandingkannya dengan handphone yang aku pegang. Handphone lamaku. Beruntung hati ini selalu berbesar jika godaan datang untuk memiliki benda-benda canggih itu. Uang masih minta dengan orangtua, tak pantas meminta yang berlebihan. Juga, mungkin berjuta-juta orang diluar sana bahkan tidak bisa makan karena kekurangan harta untuk membeli pengisi perut. Aku yang mempunyai handphone lama ini jauh lebih beruntung dibanding mereka. Walau berlayar kecil dan tak bisa disentuh, Alhamdulillah, masih diberi gadget jadul ini.

Hidup sederhana, itulah yang bersahaja. Alangkah indahnya jika hari-hari dipenuhi dengan kesederhanaan. Hidup dengan tidak berlebih-lebihan, tidak tinggi, dan tidak juga rendah. Melampaui hal yang terbawah, namun tidak melebihi sesuatu-sesuatu yang atas-atas. Hidup dengan menggunakan kebermanfaatan yang maksimal dan tidak membuang-buang. Menikmati yang telah diberikan dengan tidak banyak pengharapan. Untuk apa berbanyak harta, untuk apa bertinggi materi dan benda-benda. Lebih baik hidup ditengah kesederhanaan.

Hidup bersederhana, bisa membawa faedah yang besar. Analoginya adalah air. Air berbentuk begitu sederhananya. Jika diilmukan, air hanya mengandung oksigen dan hidrogen. Sangat sederhana zat-zat pembentuknya. Namun, dibalik kesederhanaan air, adalah manfaat yang besar ada padanya. Air, jikalau dibandingkan dengan minuman-minuman berwarna macam jus-jus buah, es krim, atau minuman lain, tidaklah indah jika dipandang dan tidak lebih berasa jika dicicipi. Minuman-minuman rumit yang dibentuk oleh berbagai macam zat itu lebih nikmat jika dicicipi. Namun, air memiliki kandungan manfaat sendiri. Penyembuh sakit, penglancar metabolisme tubuh, pengisi ion-ion tubuh yang hilang, dan beribu manfaat lainnya. Dibalik kesederhanaan air, tersimpan kekompleks-an manfaat. Dibalik tampilannya yang hanya transparan dan bening, terkandung guna yang tinggi.

Begitulah sekiranya hidup yang sederhana. Tidak memiskinkan diri dengan kekurangan materi, namun tidak jadi mubazir karena berfoya-foya harta. Tidak ada salahnya untuk memperkaya diri, namun hidup yang tercukupi adalah baik. Menimbun harta banyak-banyak, tak akan dibawa jika ajal datang. Hidup yang penuh hemat, namun tak jadi kikir karenanya.

Semoga diri ini terus dijaga untuk melakukan kesederhanaan hidup. Memaksimalkan apa yang diberi. Menjadi baik dalam berhemat, namun tak menjadikan hidup kikir. Semoga hidup ini dilingkupi dengan kesederhanaan, terus-terus.

“Orang yang mencapai kejayaannya ialah orang yang bertindak di atas prinsip Islam dan hidup secara sederhana”. (HR. Ahmad Tirmidzi, Ibnu Majah).