Part Of Great Memory 2

@SMANDA



Go to our Great School. SMANDA. Panjangnya SMA Negeri 2 Sekayu. Disinilah cerita kita bersebelas dimulai. Cerita yang tidak bisa kita ramal apakah akan berakhir dengan sad ending ataukah great ending with happines. Diantara kita, tidak ada yang memikirkan bahwa kita akan bertemu, bertatap muka, berjabat tangan, berkenalan, menyapa, tersenyum, berkumpul, tertawa, mengobrol, ‘bercawa’, bercanda, senda gurau, ngelantur, mengejek, merajuk, marah, membenci, merindu, bahagia, dan akhirnya berpisah. Kita seakan hanya ikut dalam alur takdir. Dimana diluar itu, kita dapat seperti dua bulan yang lalu. Merasa ada yang kurang ketika salah satu tidak datang. Obrolan serasa ada yang ngeeganjal bila satu yang absen. Obrolan yang tidak ada habis-habisnya selalu mengisi markas kita, “tangge bajep”. Hanya segelintir oknum yang kita anggap benar. Seakan kita makhluk sempurna diatas bumi.
Tidak ada celah bagi mereka untuk membela diri dari anggapan dan pendapat kita. Sekaligus tidak ada celah bagi mereka yang benar. Mereka selalu salah.


Mungkin orang diluar kita menganggap kita bukan apa-apa. Hanya berteman, cukup. Hanya berkumpul, cukup. Mereka mungkin mengira kita berteman seperti pada umumnya. Hanya mengobrol, berbicara, cukup. Tapi, itu benar-benar berbanding terbalik dengan apa yang kita rasakan. Dibalik candaan kita yang mungkin hanya sekedar untuk mengocok perut, terselip suatu maksud dan arti dimana kita bisa menyatu dengan itu.

Fuih, masa SMA bukan sekedar sekolah ternyata.... Bukan sekedar mencari ilmu dan nilai-nilai. Namun disana terkandung semacam taste dimana asemanis remaja berkumpul menyatu. Benar kata Bang Haji. Masa muda masa yang berapi-api. Api-api yang memancarkan hawa untuk terus menyatu dan bersama kala masa muda. Kala dimana insting mengarahkan untuk mencari cara bagaimana menyiapkan memori dan kenangan indah. Benar juga apa yang dikatakan idolaku, almarhum Chrisye, masa-masa paling indah, masa-masa disekolah. Dan itu menjadi pengalaman kita. Ketika akan tiba masa dimana semua diantara kita akan saling mengingat. Menyambung komunikasi melalui rajutan kisah yang kocak, ngakak, dan gila. Aku berkhayal ketika 60 tahun yang akan datang, kita berkumpul, dengan senda gurau yang sedikit berbeda. Saling berbagi asam garam pahit getir nya kehidupan. Mengenang kembali cerita ketika remaja. Mengasah ingatan untuk kembali ke masa emas itu.  Menuntun ke lorong waktu yang telah sedikit terlupakan dijejal kesibukan pribadi. Mengorek peristiwa demi peristiwa yang akan hilang bila tak dikenang. Dan sungguh sayang bila musnah.


SMA oh SMA... Sungguh sangat indah. Melahirkan cerita yang tak kunjung dapat diredam kehadirannya. Tidak berhenti. Selalu mengalir disetiap hari-hari kita. Mengalir hingga akhirnya kita dapat menceritakan itu semua ke anak-anak kita, tentang kehebohan dan kegilaan. Yang sangat diharapkan dapat memberikan warna dihari tua. Tebersit disana kenangan yang akan kita ingat selalu. Yang akan menimbulkan sedih ketika diingat, menimbulkan kerinduan ketika dirasakan, menimbulkan semangat ketika dikenang, menimbulkan tawa ketika ditelaah.


Aku ingin kembali dengan kita..... hmmmm

Tak dapat meramal apa yang akan terjadi kemudian hari. Aku akan terus melatih ingatanku demi mengingat kita. Selagi otak ini tak terjabah oleh ke-amnesia-an, sosok ingatan akan muncul kala bercengkrama dari bawah atap rumah. Menikmati kata-kata lelucon yang dikirim hanya lewat rekayasa manusia. Tidak terlihat lagi ekspresi satu sama lain. Yang ada hanya teks.

Tapi, teman sejati takkan hilang karena waktu, tak kan pudar karena jarak, takkan punah karena masa, takkan berubah karena amarah.


Sebuah kisah klasik untuk masa depan. Seperti gambaran lagu Sheila On 7, kita terharu, seakan tiada bertemu lagi. Kita membutuhkan untuk saling memotivasi kala terpuruk, menopang kala ambruk, membangun kala terduduk, melindung kala terseruduk. Menjadi penyemangat dikala terjatuh. Akan menjadi sebuah koleratif yang handal dalam menentukan langkah kita ke masa depan. Ku rasa, secara tak langsung, kita menjadi outside motivator melebihi Mario Teguh. Dengan angan-angan KORELATIF, kita saling unjuk kemampuan untuk dapat meraih kesuksesan. Saling berbagi filsafat dan pandangan masing-masing yang secara tidak langsung dibenarkan dalam otak kita. Yahh, sahabat jauh lebih baik dan  lebih indah dari pacaran dengan wanita yang dikagumi dan disukai.


Tapi kini, kita tak bersama lagi. Masing-masing tengah berkutat dengan sendirinya menentukan nasib masa depan. Menghadirkan sedikit kekosongan pada kotak tertawa kita. Waktu memang biadap. Bajingan. Tidak pernah bertoleransi apakah pada saat itu atau saat ini, seseorang tengah berbahagia. Meninggalkan kita yang terpisah dan akhirnya kosong. Menuliskan sesuatu yang bahkan mustahil untuk terulang. Hahaha.

Maki-maki lah waktu. Namun waktu tidak akan bergeming. Waktu akan terus berjalan. Sejalan dengan menjauhnya era dimana tercipta suatu situasi. Situasi dimana ruang yang semakin sempit untuk kita tinggali. Situasi yang tertinggal dalam keadaan sepi. Yahh. Sekarang hidupku sepi.

Jangan pernah lupakan situasi itu, kawan!


Diantara kita, tidak ada yang mengira akan merajut persahabatan kesebelasan anak manusia. Aku tidak mengira akan bertemu si preman Aries. Tak terlintas diotakku bakal bertemu dengan calon wakil ketua OSIS ku yang kalah dalam pemilihan, Atok. Tidak terpikirkan dalam benak Egyd akan bertemu dengan si bise Charles. Si Katty Catur mungkin sangat bersyukur dapat bersua dengan Manusia Silat dari Sanga Desa, Reno. Tulus yang omongannya selalu meledak-ledak tak pernah berkhayal dapat melihat si Sungai Lilin Galih. Yan yang kocak dan selalu semangat mungkin lebih banyak tertawa setelah berhadapan dengan Pije. Dan tentu, tidak ada yang mengira dengan semua karakter yang kita punya, dengan kekhasan yang ada pada kita, dengan keunikan yang masing-masing kita miliki, kita akan berkumpul dengan canda tawa dan guyonan super intelek.


Tak terpungkiri aku ingin mengulang ketika di pagi hari.......


Melihat Aries datang dengan rambut ngereseng.


Melihat Egyd yang selalu memakai sandal ketika turun hujan.


Melihat Yan yang selalu disanjung karena berjodoh dengan tituttt.


Melihat Tulus dengan senyum polosnya yang membuat hati kelu.


Melihat Atok yang menginap di kosan pas malam Sabtu..


Mendengar bahasa Sanga Desa dari mulut Reno.


Melihat Pije yang selalu berfilsafat kepadaku tentang pengertian profesional.


Melihat aksi Charles di lapangan dengan tendangan mecah kepalak onto.


Meminjam motor si Galih yang superceper.


Dan melihat si Besar Catur yang seenaknya duduk di rak sepatu.


Ulangi itu semua, wahai Waktu!!! I really want that.

(Just Intermezzo)

Nah, this time to memorize our journey in SMANDA! Lets Start!


Pas pertama gue......... to be continued
Bersambung boy :D

Komentar

Posting Komentar

There's Any Comment Guys?

Postingan populer dari blog ini

Air Adalah Hidup Sederhana

Cahaya Kecil

Korelatif 2 (Part 2)