Part Of Great Memory 3




Gue akhirnya dilempar ke kelas X.4 bersama Catur, Yan, Pije en Carles. Pada suatu sore di awal-awal gue sekolah, Smanda ngadain semacam kompetisi internal. Gue lupa apa nama kejuaraan tersebut. Namun yang gue ingat, melalui kompetisi itulah gue untuk pertama sekali melihat anak-anak ‘gila’ dari CCTv. Sore itu, gue lupa dengan siapa gue ke lapangan Smanda, mungkin dengan Catur. Gue datang ke Smanda en langsung duduk di bawah pohon petai Cina, sambil menyaksikan kelas XI IPS vs ‘gue lupa’.
Gue ingat kelas XI IPS yang main karena di kelas itu ada Dedi Gulo, pemain fenomenal Smanda. Gue terkejut dengan kekuatan tendangan dari Gulo, sampai-sampai bola yang dia tendang terbang ke lantai 2 depan ruang ICT. Pada sore itu gue tidak mengetahui bahwa kelas gue (Oasis) akan menjalani pertandingan pertama. Memang sebelumnya gak ada pemberitahuan. Alhasil, gue en Catur harus mencari pemain kalau tidak mau didiskualifikasi. Akhirnya, kami meminjam pesilat Oasis yang sedang latihan. Salah satu pesilat tersebut adalah Carles. Akhirnya lengkap skuad dadakan Oasis, yang diisi oleh gue, Catur, en Carles. Ternyata, lawan kelas gue adalah X.1, CCTv. Gue sebelumnya betul-betul tidak mengenal semua pemain CCTv, kecuali Reno en Tulus. En disitulah gue dipertemukan dengan anak-anak ‘gila’ CCTv. Yaitu Egyd, Aries, dan Atok. (gue gak lihat Galih pada waktu itu). En disitulah keajaiban terjadi. #jiahh ‘keajaiban’.

Pertandingan dimulai. Gue lupa bagaimana kejadian gol pertama CCTv. Tapi yang gue ingat, Oasis nyamain kedudukan lewat gol melalui truepass dari ‘gue lupa lagi’ ke gue dan gue shoot ke gawang yang dijaga Reno. Skorpun sama kuat 1-1.

Bola diletakkan ditengah lapangan. Peluit pun kembali dibunyikan. Bola untuk CCTv. Sejenak setelah peluit dibunyikan, bammmmm, tendangan dari salah satu pemain langsung menerobos lapangan Oasis dan menyusur ke sudut gawang Oasis tanpa dapat diredam oleh kiper Oasis waktu itu. Dan GOL !

Siapakah pemain itu?

Dialah, ARIESSSSS !

Sumpah, yang gue rasain ketika itu adalah, Aries bakal jadi preman Smanda. Jujur. Gue takut bila kontak badan dengan dia pas waktu itu. Yang membuat gue semakin yakin bahwa ada jiwa preman di dalam diri Aries adalah bulu kakinya yang superlebat. Thats the first time i saw ‘tendangan mecah kepalak koyok’.

Gol dari Aries membuat Oasis terhenyak. Selanjutnya, kedua tim terlibat permainan seru. Oasis CCTv sama-sama menerapkan permainan terbaik. Namun, Oasis sedikit memakai strategi bertahan, karena penyerang mereka, Egyd, Aries, dan Atok , tampil allout. Namun Oasis kembali memaksa kedudukan sama kuat. Melalui setpiece serangan balik, Alhamdulillah Oasis kembali menyamakan kedudukan lewat gol yang persis sama seperti gol pertama Oasis ke gawang Reno. Skor kembali sama kuat 2-2.

Namun, mungkin karena masih terkejut dengan gol Aries, pertahanan Oasis berantakan ketika diserang Egyd-Atok-Aries. Gue lihat terjadi kesalahpahaman antara defender Oasis, Catur dengan kiper Carles. Alhasil, CCTv berhasil mengungguli Oasis melalui kaki dingin Egyd yang tinggal menyodorkan bola ke gawang karena telah ditinggalkan kiper Carles. CCTv unggul sampai peluit panjang dibunyikan. Kelas gue tersingkir dari kompetisi dan kalah menyakitkan 2-3 dari CCTv. Kelas gue pulang tanpa gelar karena kalah dramatis dari CCTv. Jujur, selanjutnya gue simpan terus kekalahan itu, berharap Oasis kembali bertemu dengan CCTv.

Itulah asal muasal rivalitas dan persaingan futsal Oasis-CCTv.

Namun dibalik itu semua, gue bertemu anak-anak ‘gila’ yang sekarang menjadi teman sepahaman gue di Smanda. Egyd-Atok-Aries-Reno-Tulus. (Galih nanti).

Belum banyak cerita pas gue dikelas X. Gue masih terombang-ambing ditengah lautan kegalauan #jiaah mencari teman yang cocok dan sepahaman dengan gue. Diawal-awal sekolah, gue masih sendiri. Belum ada teman akrab. Datang ke sekolah. Sebelum apel, tas gue letakkan di depan lab fisika. Pergi ke kelas. Sendiri. Duduk dipojokan. Teman ketawa gue juga ketawa. Gue masih dipinggirin. Ditelantarkan begitu saja. Mencoba mencari teman cewek, namun gagal. Cewek tu seru temenan sama cowok yang humoris. Tapi, gue tu sulit untuk nge-joke. :D :D sampai akhirnya semua itu berakhir. Seiring dengan si bontet Catur sering ngungsi ke kosan. En juga anak-anak ‘gila’ CCTv sering hijrah ngejenguk kami di base camp, muncul lah benih-benih rasa itu. bukan rasa cinta mamen. Kami bukan KW. Jiwa muda tumbuh di kosan. Dimana sering ngejogrok, ngejungkir, atau sekedar ingin numpang tidur di kosan. Tapi, yang gue sesali pas waktu itu, gak pernah, mungkin hanya sedikit, hanya sedikit yang membawa cemilan atau hal-hal yang bisa dimakan ke kosan. Peace men :D

Fenomena Cinta Nametext

Gue ingat Yan yang ceritain. Ini tentang romantika cinta yang melanda si Reno. Pas baru pulang sekolah, Yan lihat di jas Reno, di kantong jasnya tergantung sebuah nametext. Janggal. Bukan nametext Reno, tapi nametext seorang cewek. Yan perlahan mendekat ke arah dinding tempat jas itu menggantung. Yan mengendap-ngendap. Terus mengendap. Akhirnya dia tiba didepan jas tersebut. Keringatnya bercucuran. Agak takut dan sedikit mengerikan. Angin semilir berhembus. Dia berpikir cepat untuk segera melirik nametext tersebut. Dengan tubuh yang agak bergetar, Yan sedikit berdiri. Matanya tertuju tajam ke arah nametext. Dia melihat foto cewek itu dan membaca namanya. Dan Yan terkejut. Tertera disitu katakanlah si Inem beserta NISN-nya. Oh My God. Inikah pacar Reno. Ya benar. Ini pasti pacar Reno. Tidak salah lagi. Reno memang kreatif. Dia memakai modus ‘tukar nametext’ untuk menggaet sang cewek. Langsung Yan ngomong ke Reno.

Yan     : “Ai No, nga kak bekule dengan Inem ek? tu nametext e di nga, la saling pinjam nametext”.

Reno    : “De dulu Yan, suek suek, tadik tu teambek bae”.

Yan     : “Dem No, bukti e la de. Nametext la tepampang di jas. Dem jela nian”.

Keesokan harinya, dengan percaya diri Reno mengibas-ngibaskan nametext seorang cewek di depan Yan. Namun bukan nametext Inem lagi. Modusnya supaya Yan mengira Reno pacaran dengan cewek pemilik nametext kedua.

Yan     : “ Ew No, jo nga tu nga ngunde nametext baru tu nga bekule dengan hek baru pulek. Dem dak dak No, yang pertamo itu lah, dak pacak dubah lagi”.

Reno hanya bisa pasrah. Memang kalau cinta itu tidak ditemukan dengan sengaja, dan tidak dibuat-buat. Semoga langgeng sampai kiamat kubro No. :D

Gue dengar dari Tulus kalau kejadian itu adalah ‘bencana’ bagi Tulus. Karena sebelumnya Tulus-lah yang di-‘jolok’ with that girl. Namun, dengan wibawa Reno, Reno berhasil mengambilnya dari tangan Tulus. ‘Malang’ nasib mu Lus. :D

Cinta Yan Kepentok Dinding Kosan.

Ini giliran Reno yang cerita. Ternyata Yan kepentok ‘cinta’ di kosan. Hahaha.

Pas awal-awal ngekos, Reno sering dapetin Yan smsan sama cewek samping kosan. Sampai malam badaipun, masih smsan. Jujur gue juga pernah minjam hape jadul merk Motorola Yan. En gue baca deng smsnya. Sorry Yan. :D skenarionya mungkin, Yan duduk bersandar di dinding kosan. Di seberang dinding, si cewek juga duduk sambil bersandar juga. Its So romantic moment. En puncaknya, Yan mati-matian hingga mimisan ngebantu si cewek pindahan. Yah, cewek itu pindahan kosan. Yan tentu yang paling getol bantuinnya. Angkat meja, kursi, buku-buku, hingga ngangkat si cewek. Kami cuman bisa, WAW! Kisahnya pun berlanjut pas kelas XI. Moment indah itu direkam. Adalah ketika Yan duet nari pas pelajaran seni. Oww, its a beautiful time, Yan. Sampai-sampai untuk mengabadikan video tersebut, Egyd nge-upload video ke Youtube. Yan sungguh senang plus bangga dengan pengorbanan Egyd. Terimakasih Egyd. Lanjutkan Yan. :D mang Fadol pun tau tentang kisah Yan dengan tu cewek. Panggilan khas mang Fadol ke cewek membuat Yan semakin ‘gemes’ :D

Yan selalu berkhayal bahwa dia membawa ketek penuh peralatan jidor ke daerah si cewek untuk mengunjungi sang cewek. Hahah.

Take it easy Yan. :D

Nah, yang ini seriusan. Yan pernah dekat dengan seorang cewek. Katakanlah namanya Iyem. Pedekate lama. Mungkin kalau mau dikumulatif, pedekatenya kira-kira dua bulan. Smsan. Telponan. Chatingan. Inbox-an en poke-poke-an di FB. Mention-an en DM-an di twitter. Webcam-an di Yahoo! Si Iyem nanggapin Yan dengan penuh perhatian. Gue juga ikut senang. Anak-anak kelas gue juga ngedukung mereka jadian. Catatan, orang pertama yang ngatain Yan ‘kepi’ adalah si Iyem. Tapi supaya lebih manis, ejaannya di ubah jadi ‘cepi’. Lebih manis bukan? Dan klimaksnya, dengan segenap hati dan keberaniannya yang telah terkumpul. Terjadilah peristiwa itu. Nembak. Yan nembak si Iyem. Gue gak tau diterima atau gak, tapi alhasil mereka pacaran. Yah berarti diterima men. Gue ikutin cerita Yan terus, sampai akhirnya Yan ngomong dia putus dengan Iyem, pas dua minggu setelah mereka jadian. Alasannya umum banget, ‘lebih baik kita temenan aja’. Yah, memang, lebih baik temenan Yan.

Hingga akhirnya Yan kembali nemuin haknya lagi. si cewek mantan samping kosan. :D lebih cepat lebih baik mamen :D

To be continued..........

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Air Adalah Hidup Sederhana

Cahaya Kecil

Korelatif 2 (Part 2)