Untukmu, yang Baru Kujatuhi Hati

Hai, boleh kuberopini, kau adalah kriminal yang misterius. Aku berada dalam kebingunan, larut dalam kemisteriusanmu; logikaku bergumam : mengapa aku bisa jatuh hati padamu akhir-akhir minggu ini?

Menikmati seonggok daging bernyawa nan cantik menawan : kamu, dari jauh tanpa seorangpun yang tahu adalah wujud pertahananku. Aku tak ingin kegiatanku menikmatimu terganggu karena  hal-hal konyol, termasuk mengumbar jati dirimu didepan orang lain. 
Aku senantisasa bertahan dari logika yang meledak-ledak : ingin agar kau tahu tentang diriku. Risiko jika kau tahu adalah aku terasingkan dan kau akan hilang ingatan terhadapku, menjadi tak mengenalku saat berjumpa. Risiko yang mengerikan, sangat. Namun sejauh ini aku bisa. Meskipun seringkali aku berimajinasi mendatangimu dan lantang berkata : aku mencintaimu sekarang dan anak-anak kita nanti. Kumelihat, dalam imajiku, kau menggendong anak perempuan kita dan aku berlari ceria bersama anak laki-laki kita ditaman hijau. Namun ……

Imaji hanyalah fantasi,
Dan aku tetap saja begini,
Diam dalam sepi
Sambil dirimu indah kunikmati
……….

Aku memanggilmu, hai orang yang baru kujatuhi hati.
Aku jatuh hati padamu bukan dari jauh-jauh hari, bukan cinta pada pandangan pertama, bukan karena interaksi, tapi karena terjadi begitu saja tanpa sebab. Embun pagi hadir karena dingin, pelangi muncul sebab air terbiaskan surya. Dan cintaku hadir mendahului apa saja, termasuk embun dan pelangi itu. Entah, dirimu adalah objek kemisteriusan dengan aku sebagai subjek yang galau. Aku baru jatuh hati akhir-akhir minggu ini, dan sebelum itu, kemanakah dirimu?

Wahai wanita yang baru kujatuhi hati……
Kau bermetamorfosa tak kasat mata, menghipnotis impuls sehingga cinta hadir dalam hati dan kata.
Kau bukan seperti kupu-kupu yang indah setelah kengerian melanda. Kau adalah kupu-kupu yang hadir dari sebuah ketiadaan.
Kau, bagai penyakit yang tak terindikasi gejalanya, tahu-tahu divonis bahwa hidupku akan berhenti selamanya. Tapi tentu, kau bukan penyakit, tapi penawar rasa sakit.
Kau, atau aku yang aneh?

Hei, insan yang baru kujatuhi hati……
Tak nampak dari pancaran mata, kau berlaku sama kepadaku. Protes hanya akan membuatku stress, makanya semua kuhadapi dengan rileks. Begitulah seharusnya dirimu, sayang. Kau milikku dalam imaji, mencintaiku dalam mimpi, berkorban untukku dalam fiksi, merinduiku dalam fantasi, dan mengajariku menyayangi kekosongan hati.

Oh engkau yang baru kujatuhi hati……
Tragedi jatuh hati mendadak ini mungkin hanya berlangsung beberapa bulan. Setelahnya akan hilang dalam jarak ribuan kilometer, terpisah pulau dan lautan. Sampai akhirnya kau menemukan lelaki sebagai tempat hati ditambatkan. Dan aku, aku, aku, mungkin akan berkelana mencari wanita seperti dirimu, yang dalam akhir-akhir minggu ini, wajah menawanmu sering kau tampakkan.

Untukmu, yang baru kujatuhi hati.

sumber gambar : https://rezkybatari.wordpress.com/2012/03/11/the-secret-admirer/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Air Adalah Hidup Sederhana

Cahaya Kecil

Korelatif 2 (Part 2)