Angkatan 13 SMANDA
Angkatan 13 SMANDA
Untuk
malam ini, lupakan sejenak tentang kenyataan bahwa kita tidak bersekolah di
SMANDA lagi. Luangkan 5 – 10 menit untuk rehat sebentar. Rasakan sejenak bahwa
kita masih terhubung dengan koridor-koridor SMANDA, lapangan basket SMANDA,
kantin SMANDA, dan semua tempat yang berkesan di SMANDA. Rasakan bahwa kita
sedang berada di ruangan MTK, biologi, geografi, dan ruangan-ruangan lainnya.
Rasakan bahwa kita sedang apel di bawah terik matahari. Rasakan bahwa kita sedang duduk konsentrasi mengisi LJK menjawab soal-soal TO. Kenang sejenak bahwa kalian adalah CCTV, Vector, Lovely, Oasis, Dejavu, Casper, Bellatrix, Eschalator, FM USA, PLN, Duren, Duit, Doi, Selop. Dan kenang bahwa kita adalah ANGKATAN 13 SMA NEGERI 2 SEKAYU.
Rasakan bahwa kita sedang apel di bawah terik matahari. Rasakan bahwa kita sedang duduk konsentrasi mengisi LJK menjawab soal-soal TO. Kenang sejenak bahwa kalian adalah CCTV, Vector, Lovely, Oasis, Dejavu, Casper, Bellatrix, Eschalator, FM USA, PLN, Duren, Duit, Doi, Selop. Dan kenang bahwa kita adalah ANGKATAN 13 SMA NEGERI 2 SEKAYU.
Sedikit untaian kalimat ini ku beri nama ‘Sekolah 13 Mercusuar’. Aku yakin pembaca langsung memberikan standing applause sesaat setelah mendengar judul tersebut. Bahkan mungkin ada yang langsung mengheningkan cipta sambil menundukkan kepala sejenak karena sangat terharu mendengar judul karya tersebut :D Sungguh sangat dramatis. Next..
Tentunya
sedikit catatanku ini mengulas ceritaku bersama 13. Sebelumnya, aku akan
mendeskripsikan terlebih dahulu tentang 13. 13 adalah semacam sekumpulan
makhluk hidup yang biasa disebut manusia, dari berbagai macam etnis dan suku (yang paling banyak tu etnis Jawe. Kalu dak
salah, kire-kire-lah 51 persen, urang-nye urang Jawe galek. Sisenye etnis
lokal, mecak Sekayu-RantauPanjang-SungaiKeruh-Sandes, dak lali etnis Babat.
Sisenye lagi aku dak pacak nyebutken) yang berkumpul di suatu sekolah di
Sekayu, yaitu SMANDA. Manusia yang terpilih berasal dari ujung Sanga Desa
sampai ujung Lalan berkumpul membentuk komunitas manusia di Smanda, yaitu 13. Aku
menyebutnya 13, bukan karena manusia-manusia itu pembawa sial –seperti mitos
angka 13-. Tapi justru, mereka membawa ku ke kehidupan manusia seutuhnya. Yang
telah mengajari ku banyak hal tentang apapun. Yaaa, itulah ANGKATAN 13 SMANDA.
Sudilah
kawan2 untuk meluangkan waktu sejenak, untuk membaca sedikit ceritaku bersama
kalian. Hhhhhh ^tariknapas^.
Tepat
14 Juli 2009, secara hukum yuridis, aku diangkat menjadi anggota keluarga besar
Smanda angkatan 13. Pengalaman pertama Aku bersama 13 yaitu berjuang melewati
tiga hari menyedihkan, tiga hari menyengsarakan, tiga hari menyusahkan, tiga
hari penuh peluh dan keringat yaitu tiga hari latihan kedisiplinan. Selama tiga
hari itulah, aku dituntut untuk bekerjasama dengan orang-orang yang sangat
belum aku kenal. Tiga hari tersebut aku rasakan sebagai tiga hari paling
menyiksa dalam hidupku yang pernah aku rasakan. Mungkin juga dirasakan oleh
13.
Jam
4.30 pagi bangun tidur, setelah itu mandi. Berpakaian ‘taikcecak’ serapi mungkin,
badan segar, dilanjutkan shalat Shubuh. Setelah itu sarapan. Setelah kenyang,
jam 6 berangkat ke TKP, (pokoknye lemak nian). Pada saat latdis, rentang waktu
dari jam 4.30 pagi sampai 6.00 pagi, adalah waktu ternyaman. Karena, bangun
tidur badan rileks kembali, dan sebagainya. Nah, di atas jam 6.00, kita
lihat....
Jam
masih menunjukkan 5.59, para senior sudah berteriak-teriak kepada 13 menyuruh
untuk membentuk barisan, untuk mengikuti apel pagi. (belomlah jam 6, senior la
caittt galek). 13 berlari dengan ekspresi dan mimik wajah yang terjelek yang
mereka miliki. Termasuk aku. Nasi dan makanan yang disantap ketika sarapan
menuntut untuk dikeluarkan kembali. Betapa tidak, setelah makan
sekenyang-kenyangnya, langsung disuruh berlari. Sungguh tidak adil. Jujur,
waktu itu aku ingin sekali berdiskusi dengan para senior dan berbicara, “kak,
cubolah kakak senior2 tu nyuruh kami baek2, dak merik2, kami lemak nengonya,
kakak senior dak sakit tukuk manggil kami, jadi lemak kan”. Tapi, itu cuma pemikiran
singkatku. Kalau tidak begitu, tentu latdis tidak akan seru. Setelah ikut apel,
13 di-hijrahkan ke lapangan depan. Guna menunggu kegiatan kedisiplinan dari
bapak-bapak tentara yang langsung dikirim dan dipaketkan dari kodim Sekayu ke
Smanda, untuk melatih kedisiplinan anggota angkatan 13. Setelah melewati masa
‘ke-neraka-an’, maka, 13 memasuki masa selanjutnya, yaitu MOS. Pada saat MOS,
13 telah dikotak-kotakkan menjadi empat kelompok besar. Dan pada akhirnya,
empat kelompok besar itu bernama CCTV, Vector, Lovely, dan Oasis.
“Masih
ingatkan kawan-kawan?”
Next,
aku masih ingat, pada saat MOS, wajah-wajah seram dan beringas serta ‘meluat’
milik senior yang mereka keluarkan pada saat latdis berubah menjadi wajah yang
murah senyum dan ramah. Walaupun intensitas perubahannya itu sangat sedikit.
Sangat sedikit. Mereka mengenalkan kepada 13 seluk beluk Smanda, seperti nama
dan letak ruangan-ruangan di Smanda, nama guru-guru Smanda, kegiatan
ekstrakurikuler di Smanda, prestasi-prestasi siswa Smanda, de el el. Jujur pada
saat itu aku merasa sangat kagum dengan prestasi-prestasi yang didapat oleh
siswa Smanda. Berpuluh-puluh piala dan medali berhasil Smanda dapatkan. Tingkat
kabupaten? Tidak usah ditanya. Provinsi? Banyak sekali. Kalau nasional? Baik.
Smanda hebat!!
Pada
saat MOS, 13 diajak untuk ikut outbound,
kedengarannya sangat keren. Pasti sangat menyenangkan. Tapi ternyata apa? Ya,
memang keren dan menyenangkan. 13 kembali disuruh untuk memakai baju ‘taik
cecak’. Namun tidak lagi untuk latdis, namun untuk bersenang-senang. Pada saat
outbound, 13 dituntut untuk bekerja sama dan membangun kekompakan dalam
kelompok. Meskipun belum saling mengenal secara mendalam satu sama lain.Yang
paling aku ingat yaitu tiga permainan, pertama mengangkat gelas air mineral
memakai tali, bermain tutup mata, dan membalikkan karung beras yang sedang
diinjak. Yang aku ingat, pemenang dalam permainan balik karung beras itu adalah
grup Egyd. Masih jelas ingatanku, strategi yang mereka keluarkan adalah
menunggu sampai kelompok lain terjatuh. Kedengarannya sangat kekanak-kanakan.
Namun, disitulah terdapat kekompakan. Kebersamaanlah yang diperlukan, bukan
keahlian perseorangan. Individualistik dihapuskan, karena tidak sesuai dengan
peri kebersamaan dan peri kekompakan.
“Masih
ingatkan kawan-kawan?”
Forward...
SMANDA
SYNDROM, masih ingat?
Kata
itu rentan sekali menyerang anak kelas X Smanda yang baru berusia 2 sampai 3
minggu. Maksudnya baru 2 sampai 3 minggu hidup di Smanda. Tidak ada vaksin dan
antibodi khusus untuk membasmi syndrom tersebut. Gejalanya itu :
· 1. kantung mata menghitam
dan melebar, mata sangat terasa berat dan mengantuk ketika belajar di dalam
kelas. (Disebabkan anak2 kurang tidur karena menyelesaikan tugas dari ser-ser
dan mis-mis).
· 2. Sangat suka jam 10 pagi
dan jam 1 siang. Karena pada jam tersebut, anak2 dapat bernapas lega sejenak,
walaupun sebentar.
·
3. Terserang gangguan
tulang kifosis dan sebagian kecil terserang skoliosis. (Disebabkan setiap hari
membawa kurang lebih 10 kg buku yang diletakkan di dalam ransel maupun langsung
dipegang. Anak yang terserang kifosis dikarenakan memakai satu gaya untuk
membawa buku-buku yang banyak tersebut. Kalau tidak di belakang tubuhnya, dia
membawa buku di samping tubuh. Nah, kalau pengidap skoliosis, mereka membawa
buku dengan dua gaya sekaligus, yaitu disamping dan dibelakang. Jadi, skoliosis
hasilnya)
Setelah
masa merebaknya Smanda Syndrom berlalu, maka dilanjutkan dengan masa sekolah
yang sebenarnya. Aku sendiri dilempar ke X.4, yaitu Oasis Class atau disingkat
Ocs. Saking karena ingin menunjukkan bahwa
benar-benar seorang anggota Ocs, nama belakang akun FB pun ditambahkan
akhiran Ocs. Sama seperti kawan-kawan Ocs-er yang lain. Ambil contoh, JANITA
SANG PANGERAN HATI SI HITAM MANIS OCS, SOCRATES CI CUKA TIDUR OCS, dsb. Kelas X
yang lain juga sama. X.1 yang dikenal sebagai CCTV, nama akun FB anggotanya
diberi akhiran CCTversae, contohnya ATOK CINTA SI DIA UNYU-UNYU CCTVERSAE, KISSDHANI
GUGH SYUKA P3D4S SANGADH SAYANG CCTVERSAE. Vector, kelas X.2 diakhiri dengan
kata Vc, contohnya IMAM SYARIFUDIN MUACH-MUACH VC,DAUS CHI PEMUDA BABAT SAYANG
SEMUANYA VC. Dan Lovely, anak X.3 menambahkan akhiran Lfc, contohnyaAZIZ CI
PUNYA SALON LFC, HARTYO ANAG BUNDA CAYANG AYAH LFC. Kalau aku sendiri ya natural
saja, Rio Isman Ocs. :D
“Masih
ingatkan?”
Nakhoda
kapal Oasis sendiri yaitu miss terlembut yang pernah ku kenal, yaitu Miss
Falin. Rasa keibu-ibuan-nya Miss Falin sangat tinggi. Sangat peduli dan sangat care. Same bae ai. Kebiasaan Miss Falin
yang masih sangat kuingat adalah, kalau materi pelajaran Kimia yang beliau
jelaskan belum dimengerti oleh siswa, meskipun sudah berkali-kali dijelaskan,
maka beliau akan mengeluarkan jurus ampuhnya, yaitu menjelaskan materi dengan
melepaskan sepatu. Setelah diadakan pemilu kecil-kecilan, maka terpilihlah
Wakil Miss Falin, si big nose, Ade Try Putra dengan buk RT nya Yuli Helna. Aku
tak menyangka bahwa Ade akan menjabat sebagai ketua kelas dalam 3 periode
berturut-turut. Tentu dengan buk RT yang berbeda-beda. Oh... aku tidak tahu
siapa buk RT-nya Ade ketika di Bellatrik. Kalau ada yang tahu, tinggal doakan
saja, semoga Ade dan buk RT-nya mendapat yang terbaik. :D
Masih
di kelas satu angkatan 13 SMANDA. Sore itu aku masih dilapangan basket. Dari
kejauhan, aku lihat anak CCTV duduk-duduk di lapangan voli. Tak lama kemudian
nampak anak laki-laki membawa karung putih. Dan ternyata, isi karung tersebut
adalah baju kebesaran CCTV. Saat itu aku iri melihat kekompakan mereka karena
baru beberapa minggu bersama, mereka telah mempunyai baju kelas. Namun seiring
berjalan waktu, keirian ku luntur berganti dengan senyuman terbahak-bahak.
Mungkin baju mereka terlalu suci untuk dipakai, jadi mereka jarang terlihat
memakai baju itu. Dengan teknologi tinggi, baju itu dibuat dengan air supply system. Jadi dalam keadaan
apapun, tubuh akan selalu dingin kalau dibalut dengan baju CCTV.
#BajuCCTVForPeace! #GOBajuCCTV! #BajuCCTVGoGreen! :D :D
Vector,
bukan Pikiran Kotor. Kelas ini, bisa dikatakan rajanya Futsal angkatan 13 saat
kelas satu. Apalagi di kelas ini ada superstar futsal, Fendi Sumanto, dan
dengan antek-anteknya Nonop, OJEKo, Ridho, Ojan, Firda, Annuri, dan Nanda. Hmm,
Nanda masuk tim futsal lanang dak coh?
Meskipun
aku orangnya agak cuek-cuek sedikit, tapi aku tahu bahwa ada sekelompok anak
cewek membentuk girlband di kelas
tetangga, Lovely. Kalau tidak salah, nama girlband itu Chanipuzae, kira-kira
tulisannya seperti itu. Aku tidak tahu siapa leadernya, tapi yang pasti Aji
Suryadi atau Friza Zanino Atau Little Dino atau apalah, tidak tergabung dalam
Chanipuzae. Please deh Little, elu udah tenar walau tak ikut girlband. Juga
dari Lovely, aku menemukan seorang cowok unyu, bernama Aris Munandar :D
Mendengar
kata Oasis, langsung terimajinasi bahwa ada sebuah dataran subur di tengah
padang pasir yang panas, yang penuh dengan onta-onta kehausan dan ranumnya
kurma Arab. Tapi tidak dengan Oasis kelasku. Bila mendengar ada orang yang
berteriak, OASIS CLASSSS, yang terbayang adalah Dian, Yan-Datik, Ade, Adli, dan
gerombolan kasor tiup. Yang kumaksud
kasor tiup adalah beberapa anak perempuan yang desain tubuhnya mirip kasor
tiup. Tanpa mereka, Oasis terasa sepi. Sepi sekali. Kami sangat membutuhkan
kehadiran mereka. Merekalah manusia-manusia dunia sesungguhnya. Membawa keadaan
hidup yang serius ke situasi yang enjoy. Having Serious Fun or Having Fun
Seriously. (Aku serius)
Itu
segelintir hal-hal absurd yang aku temui di kelas X. Mohon maaf coh, kalau ada
kata-kata salah. :D
Beranjak
ke tempat kedua, yaitu kelas XI. Aku sendiri masuk ke kelas Dejavu. Awalnya
bukan Dejavu, tapi IllBrain. Sakit utak.
Reno yang mengusulkan nama itu. Namun karena beliau dideportasi ke Casper, jadi
nama itu ditanggalkan dan diganti dengan Dejavu. Sebenarnya aku juga
mengusulkan nama lain, yaitu Crisvin. Tapi ya ditolak karena Crisvin merupakan
merk tas yang aku pakai. Kegilaan Dejavu pernah aku tuangkan di catatan
facebook. Intinya, La Fantastico Dejavu lah. Dan intinya lagi, Dejavu identik
dengan air mata. Entah apa itu air mata buaya atau air mata komodo atau air
mata Puput dan Nanik :D, pokoknya air mata itu selalu keluar hanya karena
beberapa kejadian konyol di kelas. :D Tak tahulah dengan kelas lain. Masih
tentang Dejavu. Aku berpendapat sama dengan Ibu Paulina. Beliau senang dengan
salah satu materi pelajaran Bahasa Indonesia, yaitu membuat biografi. Nah pada
saat itu, aku lupa siapa yang membuatnya (kalau tidak salah, Galih), tapi yang
aku ingat, tokoh biografinya adalah Sang ‘Bukan Babu’ Dejavu, Aziz. Galih
menuliskan bahwa salah satu prestasi hebat Aziz adalah menjuarai lomba shalat
se kota Palembang. Yang menjadi pertanyaanku adalah, apa saja poin-poin
penilaian dalam lomba tersebut. Intensitas patah-patah dan ketegasan dalam
gerakan? Atau lemah gemulainya tangan saat takbir? Atau lama atau tidaknya
sujud?Perasaan, kalau Aziz shalat biasa saja. Gak tegas-tegas amat. Gak
gemulai-gemulai amat. Kok dia bisa menang ya? :D
Di
FM USA , terlahirlah tiga orang idiot yang entah muncul dari rahim siapa :D.
Jeng jeng, Ridho – Imam – Aria. Ini bisa disamakan dengan 3 Idiots dari India.
Ridho sebagai Raju, Imam adalah Farhan, dan Aria menjelma menjadi Rhanco.
Aku
juga penggemar Harry Potter. Salah satu tokoh jahat di film tersebut adalah
Bellatrix. Di salah satu pertempuran sihir, Bellatrix berhasil membunuh Sirius
Black (kalau tidak salah). Benar-benar jahat. Dan.... Dan (Bukan Danz
Chisaemaru ya), Bellatrix muncul di Smanda sebagai salah satu kelas di angkatan
13. Hal tersebut seharusnya membuat Bellatrix Class menjadi seram, tapi
ternyata, justru yel-yel unyu-unyu yang muncul. Bella Bella Trix Trix 99x. Enak
kalau Futri yang membawakannya, nah kalau Gurruh. Bukannya imut-imut yang
hadir, tapi justru suara horror yang muncul. :D Mungkin Socrates tidak
mengetahui nada yel-yel ini karena ketika presentasi yel-yel, dia sedang
terkapar di belakang kelas. Tidurrr dulu coy. Zzzzz :D
Neneng
si Suster Ngesot Berskateboard beserta satu kompi hantunya berhasil membawa
Escahalator plus FMUSA menjadi kelas terbaik dalam ajang English Drama Show
Smanda 2011. Jangan lupa juga dengan Sang Hantu Bencong, Adli. Dengan perannya
yang vital, dia menebar hipnotis ke adik-adik kelas untuk memilihnya menjadi
senior tergokil satu tahun setelah itu. (Tapi sebenarnya kalau mau dibandingkan
sama BBF-nya Dejavu, dengan Galih sebagai Kim Bum, Atok sebagai Wo Bin, Aziz
sebagai Lee Min Hoo, dan Daus sebagai selingkuhan pacarnya Ji Hoo, serta Aris
sebagai tukang pukul Lee Min Hoo, ya kalah jauh. BBF-nya yang kalah jauh) :D
Kelas
paling super, ya Casper, begitulah bunyinya. Mungkin kesuperan mereka adalah
bisa menembus dinding layaknya si hantu baik Casper. Bersama-sama
dengan Dejavu, Casper membuat satu kompetisi ‘misterius’ di SMANDA. Namanya D’Jasper
Cup. Ku katakan misterius karena kompetisi tersebut tidak berkahir dengan
jelas. Sampai sekarang aku tak tahu jelas siapa pemenangnya.
Beberapa
paragraf di atas adalah segelintir cerita ‘manis’ angkatan 13 di kelas XI
Smanda. Yang pastinya, semua hanya bisa diingat dan kenangan itu tak akan
terulang kembali. Aku berani bertaruh.
This
time to visit the maximum level. Kelas XII.
Aku
tidak merasakan perubahan yang berarti di kelas XII. Hanya saja, tujuan akhir
sekolah telah sangat dekat.
Tekwan,
Bakwan, Sosis, Aqua, Atk dan nama-nama makanan lainnya sempat menghiasi
hari-hari pertamaku di kelas XII. Kami (PLN) masih mendekam diantara nama-nama
keren kelas lain. Ada yang jualan durian di Duren Class. Ada yang mata duitan
di Duit Class :D Ada yang selalu kangen doinya di Do’I Class. Dan yang peling
keren itu Selop Class. Dimana-mana, mereka akan menjadi pelindung disaat
berjalan, melangkah, atau pun berlari. Kerenkan? Dan kami, masih saja berkutat
dengan debat tentang nama kelas. Benar kata Reno. Hal itulah yang membuat Libya
(waktu itu) terus menerus bermasalah. Tapi, sesungguhnya ada hal yang membuat
kami memiliki satu tujuan yang sama, meski tidak diberitahu satu sama lain.
Kami Pengen Lulus uN dan Pengen Lulus sNmptN. Karena kata itu terlalu panjang
jika dijadikan yel-yel ketika apel, maka disingkatlah PLN Class. Sebenarnya
kata tersebut memiliki risiko ‘kene kate’ yang amat sangat besar. Listrik
sering padam, dan PLN-lah yang dimaki-maki masyarakat. Mereka tidak tahu bahwa
PLN adalah doa kami. Huuh :D
Cerita
tentang kisah Tulus Sri, kisah tentang Ade yang kembali jadi ketua kelas,
tentang ‘sebuah kisah klasik’ dari miss Fatma, tentang drama show PLN yang
freak, tentang jadwal matematika yang berantakan, tentang pengawas TO yang
sempat menangis, tentang makan siang di hari Kamis, tentang potret-memotret di
tengah sawah di bawah rintik hujan belakang hotel Randik, itu semua adalah
cerita pengantar bagi kami untuk meninggalkan Smanda. #Sangat di dramatisir. Ya
itulah PLN.
Dari
wejangan Miss Fatma di buku alumni, agaknya PLN punya saingan dalam menentukan
nama kelas. Calon nama kelas yang satu ini lebih absurd dari PLN, sebut saja
Lawang Wetan, Strawberry, Cherrybele, Duku, Duren, dan Ad_Hock. Tidak ada tema
khusus dalam penentuan nama. Ada-ada saja inspirasi anak-anak ini. Akhirnya
terpilihlah Duren sebagai identitas XII IPA 2. Dari wejangan umak mereka juga,
terlihat bahwa Duren class adalah kelas yang kompak. Bahkan, hal tersebut
tergambar dari acting-acting mereka di buku alumni. Acting terhebat adalah
adegan ketika Iin ingin mengambil sesuatu di dekat jurang. Saat itu Nisa tampak
kesulitan untuk menolong Iin. Dan tanpa diduga, Yan muncul dari balik tenda.
Entah apa yang akan dilakukan Yan, tapi nampaknya dia bermaksud menarik tubuh
Nisa. Dengan senyuman, Yan berusaha meraih tangan Nisa. Stoppp. Adegan
berhenti. Kalau adegan ini dilanjutkan, salah-salah bukan tangan Nisa yang
diraih Yan. Tapi justru jilbab Nisa yang
tertarik. Mungkin dalam adegan tersebut, Nisa dan Yan adalah dua kutub magnet
yang berlawanan. Sehingga tanpa disentuhpun, tubuh Nisa akan tertarik ke tubuh
Yan. Alhasil, Iin selamat.
Do
It, Lakukan itu !! Kata Adli. Filosofi yang singkat namun bermakna. Hanya
dengan melakukan sesuatu, kita bisa menghasilkan karya. Tentu sesuatu itu
adalah hal yang baik. Selalu ada kesulitan dalam setiap kesempatan dan selalu
ada kesempatan dalam setiap kesulitan. Itu adalah kutipan kata bijak dari
Sidlow Baxter yagn tercantum pada wejangan sir Boyke untuk Zwitter. Wejangan
yang sangat menggugah hati dari sir Boyke Lesmana sebagai class advisor-nya
Duit.
Bisa
dikatakan, tema Duit Class di buku alumni adalah Uji Nyali. Lihat saja, di sebagian
besar lembaran-lembaran Duit Class, adegan-adegannya berlangsung di rel kereta
api. Adegan yang sangat menggalaukan diri adalah ketika Egyd bingung untuk
memilih satu diantara dua gadis di rel kereta api. Sebut saja Riri dan Esti.
Egyd terlihat benar-benar bingung. Dengan menundukkan wajah sambil mendekap
perut, dia seakan berpikir keras bahwa siapa yang harus dia selamatkan terlebih
dahulu dari lindasan kereta api. Aku berpendapat bahwa Riri-lah yang harus
diselamatkan secepat mungkin. Karena pada saat itu. posisi Riri berada di
tengah-tengah rel ketimbang Esti yang berada di posisi yang agak pinggir. :D
Satu lagi. Sepeda merah yang dipakai Restu dan Silvi tu memangnya mogok ya Pis?
Atau untuk Restu, memangnya tidak takut sepedaan di tengah ilalang? :D dan
inilah yang membuat tertawa kalau dilihat terus. Aji dan Nisa memang berniat
untuk berfoto. La Amelll... Dia yang difoto, eh malah balik ngefoto si pemfoto. Kamera baru ya Mel?
:D Tapi tetap, the coldest (not the coolest) boy is Socrates. :D
Memang
dah, jempol untuk Merah Putih-nya DoI Class. Merah menyala dan putih bersih.
Kalau Jeni memakai baju putih, biasanya terdapat noda-noda hitam, atau beberapa
bercak kuning di bagian dada. Kali ini lain. Sungguh hebat orang yang
meminjamkan baju yang dipakai Jeni.Beralih ke topik lain, dari Cerita DoI, i
get something. Something tersebut adalah perlunya PDKT dalam setiap hubungan
(kalau ada yang tidak sependapat, tidak apa-apa :D). Pada awalnya, si Doi telah
menganggap bahwa Miss Aryani adalah jodoh mereka. Tapi tidak bagi manajemen
sekolah. Manajemen sekolah menakdirkan bahwa jodoh si Doi adalah Miss Erna.
Miss Erna tahu tentang keadaan beliau. Dan beliau melakukan PDKT selembut
mungkin dengan si Doi. Akhirnya si Doi jatuh hati dengan Miss Erna. Aku ralat
pernyataan ‘i get something’ di atas. Sesuatu hal yang aku dapat dari kisah ini
adalah jangan memandang buruk suatu hal apabila belum dijalani sepenuhnya. Sama
seperti kata-kata mutiara yang sudah tenar lebih dulu, ‘dont judge the book
from the cover’. Ada juga yang mengatakan ‘bencilah seseorang seadaanya karena
bisa saja suatu saat dia akan menjadi orang yang paling kamu sayangi, dan
sayangilah seseorang seadaanya karena bisa saja suatu saat dia akan menjadi
orang yang paling kamu benci’. Thats Great DoI !! Kalian ini, udah cool, gokil,
bijaksana lagi. :D
Sosial
Emang Paling TOP = Selontop, maksudnya SELOP. Dalam lembaran-lembaran Selop,
aku sangat terkesan dengan kesan-kesan Selopers. “Aku hanyalah seonggok tanah
yang bernyawa, aku tau aku bukan seorang yang spesial dalam hidup kalian,
tetapi sisakan sedikit sudut gelap di hati kalian untuk mengingat suatu hal
tentang ku, tentang kita semua, walaupun hanya sebatas nama. Terima kasih
semuanya, untuk suka-duka, tawa-tangis selama kita bersama,” Rahma Sinta said.
Cuplikan kesan dari Rahma seolah menyuruh untuk saling ingat satu sama lain,
walaupun hanya sebatas nama. Ingat ngen
name ku bae Alhamdulillah nia. Juga kesan dari Ria : “Mulanya, SMANDA
adalah sisi dunia yang tidak ku ketahui. Namun, aku tertarik untuk bertegur
sapa dengannya. Dan akhirnya, aku tahu bahwa aku telah singgah diladang emas
untuk gemilang masa depanku”. Aku sependapat dengan Ria, karena kebaikan-kebaikan
yang aku dapatkan di SMANDA menjadi modal bagiku untuk meraih masa depan yang
cemerlang. Maksud yang sama juga terlontar dari seseorang di PLN (Dian Saputra)
: “SMANDA adalah tempatku menemukan apa itu perjuangan sesungguhnya. Hal itu dapat
ku temukan karena SMANDA menciptakan kondisi untuk selalu berusaha dan
berjuang”. Perjuangan di SMANDA benar-benar berguna bagiku, tentu bagi kalian
juga. Terima kasih untuk Selop dengan kesan-kesan yang amazing.
Itulah
sedikit cerita dariku. Memories with #13.
Tentang
persahabatan, kekompakan, kebersamaan, cinta, dan saat ini, semua itu hanya
menjadi cerita. Kisah yang hanya bisa diingat tanpa bisa kembali diulang.
Bersyukur kepada Allah karena telah memberikan waktu bagi 13 untuk bertemu. Dan
jangan salahkan waktu jika waktu telah memisahkan 13.
Dan
terakhir dari Abdul Malik, “Buat angkatan 13, SHINE LIKE A SUNSHINE, WE WILL
SHINE ONE TIME AND WHEN WE SHINE TOGETHER, THE BRIGHTNESS WILL MAKE SUN OFF”.
Terima
kasih telah meluangkan waktu kalian, teman. J