Sepotong kata untuk temanku yang berilmu
Penghujung
tahun
Ambil
cinta yang tersebar didalamnya
Ambil
dan tebarkan
Goreskan
ke sepanjang garis masa depan
Gali
asa yang terpancar dari hari-harinya
Ke
semua hati yang kita temui
Tebarkan
senyum untuk rindu yang bermunculan
Dimulai dari ramalan kiamat, sampai deg-degan nya
April 2012.
Datang ke 2012 dengan cinta yang tersemburat muncul
ke hati. Bermekar-mekaran sampai,
mungkinkah,
kita kan selalu bersama, walau terbentang jarak antara kita
menyeruak hingga
bersenang-senanglah
karna waktu ini akan kita banggakan dihari tua
Dikhususkan untuk segala hati yang menjalani suasana
hidup baru, lepas dari masa kekonyolan SMA.Telah disapa masa depan di gapura
selamat datang, membawa bekal ilmu setinggi umur, yang Insya Allah berguna
menyalami ilmu-ilmu selanjutnya. Jiwa dipenuhi dengan kebahagiaan tiada berlanjut atau disesaki
kesedihan yang terbatas. Dijejali kesibukan berpindah hati atau dirasuki rasa
kegalauan sejati. Menyesal atau disesal, membahagiakan atau dibahagiakan,
ditakdirkan atau sebuah keberuntungan, dihiasi perpisahan atau sebuah akhir,
mengalami pertemuan atau kesedihan, kesakitan atau sebuah ujian, pertaruhan
masa depan demi orang tua atau egoisme diri, masih guyonan atau murni
keseriusan, perubahan atau bergerak statis, menemukan Einstein atau kalam
Ilahi, sebuah pilihan atau kebebasan, dan hari esok atau 2012. Masa transisi
kita. Kini atau nanti. Hanya pilihan.
Sedikit cahaya dari Memories With #13
Persahabatan-Kekompakkan-Kebersamaan-Cinta
Waktu
berlalu begitu cepat, tak ada yang bisa mengubah waktu kecuali Tuhan.
Perpisahan bukan dari segalanya tapi awal dari segalanya. Perjuangan kita masih
panjang (Maulidin)
Quote yang bagus untuk mengawali sebuah perjalanan
pendek dari akhir yang menyedihkan. Mengawali suatu hidup yang katanya lebih
hidup dari apa yang pernah dialami. Suatu kenyataan dimana jiwa-jiwa muda 13
harus berevolusi dan mengalami perubahan, mem-fleksibelkan diri dengan
kelenturan dunia, melalui masa rigid transisi dengan segala keegoisan,
meninggalkan secercah asa yang ditanamkan lewat jalan tersendiri. Pribadi asli
bermunculan dengan bayang-bayang originalitas tubuh. Rasa peduli yang entah
apakah muncul dengan sebuah keterpaksaan, atau memang benar-benar dari hati
sanubari yang terdalam. Petualangan dengan jiwa-jiwa baru dari berbagai penjuru
atau cuma menyendiri mengikuti alur takdir, akan menambah pengalaman diri baru
untuk menghadapi masa titik puncak dari sebuah persamaan matematika kehidupan.
Maulidin memang menjadi man of the match,sambil melirik Melantina Oktriyanti yang meresapi
alunan gitar Kiswoyo, he said that
Kembangkan
pengetahuanmu seperti pohon mengembangkan dedaunannya dan tegaklah kamu seperti
pohon yang menopang batangnya. Setelah itu ingatlah untuk apa kamu dilahirkan.
Bukan zamannya lagi sekarang untuk mencari
nilai-nilai yang tertera sebagai angka-angka atau huruf-huruf. Tapi yang lebih
utama adalah pengetahuan. Pun pengetahuan tidak bisa diukur dengan perhitungan
angka-angka. Persen-persenan yang besar dalam IP, atau mendapat nilai A plus
plus untuk mata kuliah fisika dasar, bukan suatu pembuktian bahwa si fulan
adalah secerdas-cerdas otak di kampus. Namun, dapat dilihat, seberapa lebat
daun yang dapat si fulan kembangkan dan seberapa kuat si fulan dapat menopang
pohon pengetahuan tersebut. Seberapa jauh dedaunan itu dapat menjangkau arah
dunia dan seberapa tinggi batang itu dapat meraih angkasa. Ibarat elang,
seberapa lebar ia mengepakkan sayapnya dan seberapa luas ranah yang ia dapat
arungi. Bila saja ia jatuh, seberapa kuat ia bangkit atau ia akan memilih untuk
menunggu elang lain menemukannya. Sampai ia mati atau masih dalam kondisi
sekarat, itu pilihannya. Kalimat satu ini mempertajam hal ikhwal bahwa ilmu itu
penting, ‘kalau ingin mendapatkan akhirat, kenalilah ilmu, kalau ingin
mendapatkan dunia, kenalilah ilmu’. Ilmu akan membuat dedaunan menjelma sayap
elang yang dapat mengantar ke surga dan dunia. Batang akan disulap oleh ilmu
menjadi mercusuar-mercusuar penerang lautan kelam penunjuk bagi mereka yang
tersesat dan dihampiri kegalauan pribadi.
Seringkali ada saja titik jalan yang diselimuti
kegelapan tanpa ada yang mengetahui lubang menganga dialurnya. Jalan sempit ke
sebuah bukit, gelap tak bertuan, ada saja yang menggerutu menyalahkan kenapa
rembulan tak menyinari jalan itu. Pun mereka akan berjalan terus dalam
kegelapan, diterangi lampu seadanya, meraba-raba dengan ujung kaki, berharap
tak terjerumus di lubang yang menganga. Kalau mereka membawa semacam lampu
besar, atau sebuah obor, akan lain ceritanya. Mereka tak akan berlama-lama
mendekam di kegelapan titik jalan itu. terus saja, sampai ujung bukit dapat
dicapai, bahkan dilampaui menuju bukit lain. Ilmu menerangi jalan yang tak
diketahui kerikil-kerikilnya. Ilmu adalah cahaya anugrah yang patut di jemput,
diraih, dan disimpan dalam hati, terlindungi disana dan sekali-kali akan
berguna untuk membuka kunci kemisteriusan dunia, bahkan akhirat. Keindahan ilmu
terasa manis bila terus dijamah, dibuka perlahan, diambil syair-syair
ilmiahnya, renung dan renung, mempercayai alam berbicara, kisah hebat
bertautan, terinspirasi dan menginspirasi. Menyejukan hati dengan tanda tanya
emas terjawab lugas. Ketegasan dunia terpampang runtut setali menyambung satu
sama lain, tak ada putusnya. Sifat dunia terkenali dengan sendirinya dibalik
keindahan ilmu. Imajinasi hati lewat pemandangan tulisan berkombinasi dengan
siluet-siluet berbayang hitam semakin terasa hidup dikala membuka jendela
dunia.
Sambutlah
mentari pagi dengan apa yang kau ingin lakukan untuk siang nanti, dan persiapkan
dirimu untuk menemui senja yang akan datang menghampiri dengan segenap
pengetahuan.(Danang Paminto laksono)
Menyambut mentari, mempersiapkan diri dengan
keindahan akhlak, lewat ilmu yang berseliweran terhembus angin didepan wajah,
ambil dan saring segenap molekul-molekul pengetahuan sampai menjadi senyawa
kompleks yang mampu menciptakan konsentrasi larutan hidup penuh dengan hikmah
alam yang terkandung didalamnya. Tak kala jiwa muda ditempa oleh panasnya api
keilmuan dan oksigen yang ditiupkan ke tubuh, jiwa-jiwa mudanya menjadi kuat
dan dengan sedikit sentuhan, menjadi tipis lagi tajam siap membelah guratan tanda
tanya penuh makna. Dalam keindahan kebersamaan, terbentuk barisan-barisan
pemburu ilmu yang siap merajam keterbelakangan syaraf-syaraf otak dan siap
mengisi kekosongan-kekosongan pernanometer sel-sel pikiran.
Ada yang memilih menjadi arsitek hidup dengan
keandalan memperkirakan besar sudut
dinding perlindungan. Atau mempelajari anatomi jantung sebagai pompa
kehidupan. Atau menggali isi bumi sambil membuktikan kebesaran sang Pencipta.
Atau mengiyakan kesempurnaan menjadi motivator, konseptor, navigator, serta
fasilisator dengan memasuki dunia guru-menggurui. Atau ........... dan masih
banyak lagi. Keindahan ilmu menghiasi dunia seakan-akan kanvas seluas bumi tak
cukup menampunginya. Ilmu menciptakan menara Eiffel dengan kebijaksanaan setiap
besi yang menopangnya. Ilmu atas nama seni memalingkan pandangan ke kecantikan
Monalisa dari goresan-goresan da Vinci. Pun, fisika membawa Roberto Carlos
mampu melesatkan tendangan indah merobek jala-jala Barthez.
Seberapa siap menghadapi keras nan indahnya hidup
tertaut pada ilmu yang mengisi hati dan otak ini. Tak sangka lukisan yang hanya
mengandung coretan-coretan tak menentu dihargai beratus-ratus juta, juga mobil
antik dilelang hingga bermilyar-milyar. Juga otak Einstein digali dari sumber
aslinya untuk diteliti seberapa besar perbedaan dengan kebanyakan otak, untuk
menjawab alasan Einstein begitu andal dalam keilmuan eksaknya. Sampai-sampai,
Einstein menemukan tuhan melalui logika pikirannya, ilmu.
Oh indahnya ilmu
Segienam-nya lebah memberikan arti bahwasanya menggali
pikiran dengan ilmu dapat mewujudkan berbagai manfaat dalam kehidupan. Lebah,
dengan pemikirannya yang ‘ganjil’ menetapkan bahwa sarang mereka harus
berbentuk hexagonal. Pemikiran itu terbukti, hexagonal dapat mengandung lebih
banyak madu dengan ruang yang sama dibandingkan persegi atau segitiga, juga
diperlukan lebih sedikit bahan lilin untuk membangunnya. Bentuk—bentuk lain
akan menimbulkan ruang-ruang sisa di antara sel yang akan terbuang. Kebesaran
Allah dengan segala ilmu didalamnya mengiring kebermanfaatan untuk kemaslahatan
manusia. Lebah dengan kekakuannya sebagai hewan menunjukkan arti ilmu untuk
diimplementasikan ke indahnya hidup. Hidup dengan ilmu, cinta dengan ilmu.
Ilmu menghadirkan berjuta mimpi yang siap untuk
dijemput. Berlari menjemput ilmu akan semakin cepat tatkala ilmu didatangi
dengan kesucian pikiran. Mimpi-mimpi menuntun untuk terus menghadirkan ilmu
disetiap langkah kaki, berpikir kritis dengan keikhlasan lagi disertai
bumbu-bumbu cinta yang menggelayutinya. Berpikir indah diatas bukit impian dan
melantukan lagu-lagu cinta. Menebarkan kebaikan ke lembah-lembah penuh dengan
senyuman takjub. Cahaya-cahaya terpantul awan menyinari wajah cerah keemasan
menggenggam masa depan indah.
Temanku semua yang berilmu
Tatkala melihat kepompong
Dalam dekapan sarangnya
Menyendiri
Mempersiapkan diri untuk keindahan yang sejati
Berlama-lama didalamnya
Siang-siang
Malam-malam
Dan pada suatu saat
Bertemu di taman bunga
Terbang elok
Menari-nari
Menebarkan keindahan dan kebaikan
Memberikan senyuman pada dunia
Titip salam untuk
kalian, temanteman seperjuangan
Untuk akhirat dan dunia
Mantaapp cuy....
BalasHapus